LAPORAN
PRAKTIKUM MANAJEMEN AGRIBISNIS
|
DI
KABUPATEN SLEMAN
![]() |
Disusun
oleh :
Kelompok
5
Nur
Cahyo Budi P. H3311023
Pratiwi
R H3311024
Rahayu
Ningsih O. H3311025
Rossy
Indah A. H3311026
Setyo
Cahyo N. H3311028
PROGRAM
DIPLOMA III
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Akhir-akhir ini pembahasan tentang agribisnis telah
berkembang sedemikian rupa sehingga menarik perhatian banyak orang, baik dari
kalangan yang biasa mempelajari dalam bidang pertanian maupun dari kalangan non
pertanian. Manajemen agribisnis dalam perekonomian Negara, sumbangan terhadap
devisa karena adanya penambahan nilai pada produk olahan dari bahan mentah
menjadi produk jadi
Keadaan seperti ini dapat dimengerti karena, kondisi
perekonomian di Indonesia sudah mulai bergeser dari yang semula didominasi oleh
peranan sektor primer, khususnya hasil-hasil pertanian ke sektor pertanian (industri).
Disamping itu juga adanya kemauan politik dari pemerintah yang mengarahkan
perekonomian nasional Indonesia yang berimbanag antara sektor pertanian dengan
sektor industri. Sehingga perkembangan sektor pertanian dan industry menjadi
saling mendukung.
Usaha dalam bidang agribisnis sangat dipengaruhi
oleh strategi pemasaran serta strategi dalam menetapkan harga. Oleh sebab itu
petani atau produsen harus bisa menentukan strategi untuk pemasaran maupun
dalam menetapkan harga.
B. Permasalahan
Permasalahan yang perlu dibahas dalam
Praktikum Manajemen Agribisnis mencakup strategi mengelola perusahaan
agribisnis. Permasalahan dalam Praktikum Manajemen Agribisnis antara lain:
1. Bagaimana
sejarah perusahaan agribisnis dan struktur organisasi perusahaan agribisnis di
PT. Tropica Nucifera Industry?
2. Bagaimana
pengelolaan sumberdaya manusia di PT. Tropica Nucifera Industry?
3. Bagaimana
proses produksi dan strategi pengembangan produk di PT. Tropica Nucifera Industry?
4. Bagaimana
pengelolaan keuangan dan strategi penetapan harga di PT. Tropica Nucifera
Industry?
5. Bagaimana
strategi memenangkan persaingan di PT. Tropica Nucifera Industry?
6. Bagaimana
strategi pemasaran di PT. Tropica Nucifera Industry?
7. Bagaimana
pengaruh kebijakan pemerintah terhadap pengelolaan perusahaan di PT. Tropica
Nucifera Industry?
8. Bagaimana
kendala dan cara mengatasi kendala dalam mengelola perusahaan agribisnis di PT.
Tropica Nucifera Industry?
C. Tujuan dan Kegunaan Praktikum
1.
Tujuan
Tujuan dari
Praktikum Manajemen Agribisnis mengenai strategi pengelolaan perusahaan agribisnis
adalah:
a. Mengetahui
sejarah perusahaan agribisnis dan struktur organisasi di PT. Tropica Nucifera
Industry.
b. Mengetahui
pengelolaan dan strategi pemasaran di PT. Tropica Nucifera Industry.
c. Mengetahui
pengaruh kebijakan pemerintah terhadap pengelolaan di PT. Tropica Nucifera Industry?
2.
Kegunaan
Kegunaan
Praktikum Manajemen Usahatani adalah meliputi kegunaan bagi Cocopower PT. Tropica Nucifera Industry, Fakultas
Pertanian UNS, Mahasiswa, dan pihak lain yang terkait dalam pelaksanaan
Praktikum Manajemen Agribisnis yaitu:
a. Bagi Mahasiswa Fakultas Pertanian UNS,
sebagai persyaratan dalam menempuh Mata Kuliah Manajemen Agribisnis pada
semester II ini.
b. Bagi
PT. Tropica Nucifera Industry, hasil praktikum diharapkan dapat menjadi
sumbangan pemikiran dari mahasiswa mengenai penyelesaian masalah manajemen
agribisnis dan cara mengatasi hambatan pengelolaan perusahaan agribisnis.
c. Bagi
Fakultas Pertanian UNS, hasil praktikum ini diharapkan dapat mendukung
kelengkapan dalam penerapan Mata Kuliah Manajemen Agribisnis dalam pendidikan
bidang pertanian.
d. Bagi
pihak terkait lainnya, hasil praktikum diharapkan dapat memberikan solusi
hambatan dalam manajemen agribisnis produk pertanian.
II.
TINJAUAN PUSTAKA
A. Manajemen Agribisnis
Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan usaha yang
meliputi salah satu atau keseluruhan dari mata rantai produksi, pengolahan
hasil dan pemasaran yang ada hubunganya dengan pertanian dalam arti luas.
Pertanian dalam arti luas adalah kegiatan usaha yang menunjang kegiatan pertanian dan kegiatan usaha yang ditunjang
oleh kegiatan pertanian (Firdaus, 2007).
Dilain pihak, para ahli ilmu manajemen berpendapat
bahwa manajemen agribisnis merupakan bagian dari ilmu manajemen. Hal ini
didasarkan pada asumsi bahwa manajemen agribisnis pada dasarnya melaksanakan
atau menggunakan fungsi-fungsi manajemen (Bungaran, 1998).
Dalam perusahaan agribisnis dikenal dengan manajemen
pemasaran yaitu memdukan kegiatan dan sumberdaya bisnis secara logis guna
memenuhi kebutuhan pelanggan dan menghasilkan laba.Biasanya hal tersebut
diusahakan melalui marketing mix (bauran
pemasaran), dalam pemasaran ada lima keputusan yaitu keputusan pasar yang
menyeluruh, keputusan produk, keputusan harga, keputusan promosi, dan keputusan
tempat. Penetapan harga dapat dilakukan dengan berbagai cara diantaranya
penetapan harga berdasarkan biaya, penetapan harga penetrasi, penjenjangan
pasar, daya serap pasar, potongan harga (diskon), penetapan harga bergengsi,
penetapan harga bersaing dll (Anonim, 2012).
B.
Kelapa
Potensi kelapa untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat dan memperluas lapangan pekerjaan cukup menjanjikan.
Berbagai produk komersial dari bioindustri kelapa sangat beranekaragam selain
daripada produk makanan dan minuman. Pemanfaatan tersebut antara lain : liquid
smoke atau asap cair (alternatif bahan pengawet pengganti formalin),
produk Virgin Coconut Oil (VCO), biodiesel, adsorben, produk minyak
goreng, produk sabun, serat sabut kelapa, beriket arang (pengganti briket
batubara), produk nata de coco, produk karbon aktif, dan lain-lain. Dengan
pemodalan yang cukup dari pemerintah atau swasta, kesemua produk tersebutdapat
menjadi bioindustri rakyat yang potensial (Kompas, 2006).
Minyak
goreng dari kelapa berdasarkan kajian ilmiah adalah minyak goreng yang paling
aman dan paling sehat. Kandungan asam lemak rantai sedang (middle chain fatty acid/MCFA) yang mencapai 92% adalah paling
tinggi dibandingkan minyak sayur lainnya. MCFA ini dalam tubuh langsung diserap
oleh dinding usus tanpa melalui proses hidrolisis ataupun
enzimatik terlebih dahulu. Keuntungan lainnya adalah jika minyak kelapa
digunakan untuk menggoreng,struktur kimianya tidak akan berubah sama sekali
karena 92% jenis asam lemaknya sudah dalam bentuk lemak jenuh. Sedangkan untuk
minyak sayur lainnya, apabila digunakan untuk mengoreng, maka akan menjadi
kental karena terjadi proses polimerisasi (pengumpalan).Disamping itu minyak
kelapa juga tidak menghasilkan trans
fatty acid dan radikal bebas yangbersifat toksik (racun) dan
karsigonik (penyebab kanker) (Budiarso, 2004).
Produk makanan
dan minuman dari kelapa sangatlah beraneka ragam diantaranya nata de coco yaitu
krim yang berasal dari air kelapa yang terbentuk dari aktivitas fermentasi gula
olehbakteri acetobacter. Hasil fermentasi bakteri ini akan membentuk gel pada
permukaan larutan air kelapa. Selain nata de coco, terdapat juga produk
cuka, sirup, kecap, dan minuman berenergi dari sari buah kelapa. Selain dalam
bentuk produk olahan tersebut, kelapa juga dapat dinikmati dalam
bentuk kelapa segar seperti es kelapa muda. Untuk anda yang tertarik dalam
berbisnis kelapa muda, banyak metode pengawetan kelapa muda yang telah
dikembangkan. Salah satu metodenya adalah dengan merendam buah kelapa muda
dalam larutan antioksidan dan anti jamur, sehingga dapat awet selama 4 minggu
tanpa berkurang mutunya (Situs Hijau, 2005).
III. HASIL PRAKTIKUM
A.
Profil
PT. Tropica Nucifera Industry
PT. Tropica Nucifera Industry didirikan sejak tanggal 1979, oleh bapak
Prof. DR. Bambang Setiaji, M.S.c, namun belum secara resmi dengan nama PT.
Tropica Nucifera Industry (TNI), tetapi
melalui beberapa tahapan yang panjang terlebih dahulu. Perusahaan Coco Power
memulai usahanya dengan sebuah penelitian tehadap buah kelapa terlebih dahulu
yang kemudian hasil dari penelitian dijadikan bahan olahan atau bahan produksi
perusahaan. Penelitian kelapa sudah dilakukan sejak tahun 1979, kemudian pada
tahun 1987 DR. Bambang Setiaji, M.Sc bekerjasama dengan Pusat Peran serta
Masyarakat aktif melatih masyarakat khususnya di daerah bantul yogyakarta untuk
memproduksi minyak kelapa sebagai bagian dari gerakan untuk pemberdayaan
ekonomi masyarakat. Selain itu pada tahun yang sama didirikanlah industri
Minyak Kelapa di Kecamatan Bambanglipuro Bantul. Industri Minyak Kelapa ini
berbasiskan masyarakat yang notabennya adalah petani kelapa. Kegiatan ini bahkan
sempat terhenti karena tidak adanya dukungan dari warga dan pemerintah karena
dianggap minyak kelapa mengandung kolesterol tinggi.
Pada tahun 2003, DR. Bambang Setiaji, M.Sc kembali mengembangkan
kegiatannya dibidang kelapa dengan membuat Pusat Pengolahan Kelapa Terpadu,
ketika itu reseach tentang minyak kelapa mulai banyak dilakukan dan
dipublikasikan dimanca Negara, bahkan dari reseach tersebut terungkap beberapa
keajaiban minyak kelapa bagi kesehatan dan mulai tahun 2006 lembaga ini dirubah
namanya menjadi Coco Power agar lebih mudah dikenal oleh masyarakat dalam
negeri maupun luar negeri. Sehingga selanjutnya Coco power ini bergerak sebagai
pengembangan pengolahan kelapa secara terpadu. Untuk mendukung kegiatannya Coco
Power pada tahap pertama membuat desa binaan di Kecamatan Galur, sebagai Pilot Project bagi pembentukan kawasan
industri masyarakat berbasis kelapa. Kelapa merupakan pohon kehidupan, dimana
setiap bagian tanaman dapat dimanfaatkan, dari buah kelapa, sabut, pohon,batok,
dan lain sebagainya dapat dimanfaatkan
dan dikembangkan menjadi lebih dari 11 industri yang dimungkinkan untuk dibuat
dalam suatu kawasan industri kecil ditingkat kecamatan atau sentra industri.
Untuk menunjang program tersebut, DR. Bambang Setiaji, M.Sc membuat
lembaga profit dengan nama PT. Tropica Nucifera Industry (PT.TNI) yang bertugas
memasarkan hasil-hasil produk yang dihasilkan oleh Desa Binaan Coco Power, saat
ini PT. TNI telah mendaftarkan produknya dengan merk Povco dan dalam proses mempatenkan
sehingga masyarakat dapat memproduksi minyak dengan metode ini dengan standar
dan kualitas yang terkontrol dari Coco Power tanpa harus takut terkena klaim
pelanggaran Hak Atas Kekayakan Intelektual. Produk dari perusahaan cocopower
sendiri belum sepenuhnya dipasarkan didaerah- daerah yang ada di Indonesia
karena produk ini masih diperuntukan khususnya untuk daerah yogyakarta dan luar
negeri karena masih terhambatnya faktor pemasaran yang membutuhkan biaya tidak
sedikit sedangakan pendapatan yang diperoleh belum bisa sepenuhnya menutupi
produksi. Perusahaan Coco Power merupakan perusahaan yang berkembang dan masih
butuh pengarahan dan motivasi dari bapak bambang khususnya, karena beliaulah
pemberi semangat dan pemacu dalam perusahaan hingga maju dan terkenal seperti
sekarang. Perusahaan Coco Power mempunyai sebuah budaya yang menarik dan
menjadiakn pacuan bagi karyawan- karyawanya. Budaya dari perusahaan yang selalu
melekat dalam diri setiap karyawan adalah nyiur
tetap melambai dimana setiap lika - liku dalam perusahaan tidak menjadikan
pematah dalam semangat para karwan dan tidak lupa pula para petani- petani
kelapa dan seluruh lapisan masyarak telah
turut berperan aktif dalam produksi hingga pemasaran produk.
B.
Sumberdaya
Manusia
Dalam proses pengolahan sumberdaya manusia atau
ketenagakerjaan di PT. Coco Power agar mendapatkan karyawan yang unggul,
perusahaan menggunakan 3 sistem wajib yang selalu dimunculkan demi mendapatkan
karyawan yang unggul dan berpengalaman, yakni dengan proses perekrutan dimana
perusahaan kususnya bapak bambang sebagai pendiri dan pemimpin akan mengambil atau merekut
tenaga kerja berasal dari daerah sekitar. Biasanya tenaga yang dibutuhkan
adalah petani dan lulusan yang berkompeten didunia pertanian serta kesehatan.
Dan banyak juga adalah mahasiswa- mahasiswa bapak bambang sendiri. Proses
perekrutannya dengan cara Memasukan lamaran, kemudian dari perusahaan memproses
lamaran, melakukan penyeleksian, diadakan tes tetulis, tes wawancara dan
kemudian penerimaan. Kemudian setelah adanya proses rekrutmen ada tahapan
selanjutnya job discribtion dimana ada yang bertugas sebagai pengepul kelapa
dari petani, bertugas dilaborotorium yang menganalisis dan melakukan penelitian
yang kebanyakan masih dilakukan oleh mahasiswa- mahasiswa bapak bambang
sendiri, kemudian seorang sarjana atau yang berpengalaman dalam bidang
pertanian, ekonomi dan kesehatan untuk dikirim kesuatu daerah dalam proses
pengenalan dan penyuluhan produk dan manfaat buah kelapa bagi masyarakat-
masyarakat awam khususnya luar pulau jawa. Bagian administrasi, personalia,
packing, pabrik, penolahan dan sebagainya. Dan yang terakhir adalah memberikan
kompensasi, namun dalam perusahaan Coco Power belum bisa memberikan kompensasi bagi karyawan karena
perusahaan Coco Power merupakan perusahaan individu milik keluarga, namun dari
bapak bambang selaku pemilik perusahaan
selalu memberikan bonus bagi karyawan dan petugas- petugas yang
mempunyai semnagt dan keuletan yang tinggi dalam bekerja. Selain itu perusahaan
hanya akan memberi kompensasi dalam bentuk barang ataupun uang pada saat hari
raya besar dan tahun baru saja yang diperuntukan untuk semua karyawan.
C.
Produk
dan Inovasi Produk
PT. Coco Power adalah perusahaan yang bergerak dalam
bidang pengolahan tanaman kelapa. Tanaman kelapa mempunyai banyak manfaat yang
luar biasa baik buahnya hingga seluruh tanaman tidak ada yang terbuang, seperti
dalam pramuaka dimana kelapa adalah sumber kehidupan manusia. Adapun produk-produk
olahan dari PT. Tropica Nucifera Industry atau Coco Power pada saat itu
hanyalah berbasis pada minyak kelapa dan membiarkan sisa-sisa dari buah kelapa
terbuang dengan sia- sia, seiring bertambahnya teknologi dan pengetahuan serta
berbagai penelitian-penelitian yang dilakukan bapak bambang dan
mahasiswa-mahasiswanya, produk dari Coco Power semakin beraneka macam dan
sesuai untuk tren serta kebutuhan pasar sekarang. Meskipun pemasaran dari
produk olahan kelapa dari Coco Power sendiri masih diperuntukan untuk pihak
luar negeri saja. Kelemahan dari perusahaan Coco Power adalah belum beraninya
memasarkan produk-produk olahan di Indonesia secara luas karena factor biaya
iklan yang tinggi. Akan tetapi, sekarang sudah mulai dengan pemasaran dari
mulut ke mulut dan berbagai pamflet serta media-media cetak dan internet.
Produk-produk inovasai baru dari perusahaan coco
power itu antara lain adalah Virgin
Coconut oil, Coco power Shell Briquettes, Liquid Smoke, Bio Asli - Strong Man, Black
soap, Body Lotion, Black Scrub, Cosmetics, Lip Gloss, Natural Soap, Moist white,
Moisturizer Cream, Night Cream, Crystal Soap, HCO Cooking Oil, Healthy oil, LIQUID SOAP, Natural Soap, Virgin Coconut Oil
(VCO), Hand and body lotion, Minyak Masak HCO, Nata de coco, Sari Natadecoco, Kasur
Sabut, Kasur Sabut, Nata de coco dan masih banyak lagi hasil olahan yang belum
sepenuhnya disebutkan dan bahkan masih dalam tahap penelitaian. Seperti hasil
olahan nata de coco yang akan dibuat sebagai baju anti peluru oleh salah satu
mahasiswa Bapak Bambang, namun tahap ini masih diadakan penelitian karena nata
de coco hanya bisa menahan peluru tanpa bisa memantulkan peluru dan semoga
penelitiannya dapat mengahasilkan suatu produk yang baru dan bermanfaat bagi
orang banyak .
D.
Strategi
Penetapan Harga
Di
dalam proses penetapan harga jual suatu produk, perusahaan hendaknya
mengikuti prosedur yang terdiri dari enam langkah pokok, yaitu memilih sasaran
harga, menentukan permintaan, memperkirakan biaya, menganalisis pesaing,
memilih metode harga dan memilih harga akhir.
Langkah
pertama adalah memilih sasaran harga, seperti misalnya bertahan hidup,
maksimalisasi keuntungan jangka pendek, volume penjualan, permintaan pasar,
unggul dalam pangsa pasar, persaingan, prestise atau status
quo. Perusahaan bertujuan bertahan hidup akan berusaha dengan menurunkan harga.
Laba tidak begitu dipentingkan, selama harga dapat menutupi biaya variabel dan
sebagian biaya tetap. Sasaran ini hanya untuk jangka pendek dan diharapkan
dalam jangka panjang perusahaan.
PT.
Tropica Nucifera Industry dalam strategi penetapan harga tidak bisa menetapkan
harga dari setiap produk yang dihasilkan perusahaan. Akan tetapi, harga yang
ditetapkan disesuaikan dengan produk dipasaran, karena PT. Tropica Nucifera
Industry tergabung dalam asosiasi produk sejenis dan juga PT. Tropica Nucifera
Industry tersebut lebih mementingkan kualitas produk. PT. Tropica Nucifera
Industry menargetkan keuntungan sebesar 30% dari harga pembelian, itu artinya
mereka menetapkan strategi harga menyesuaikan biaya produksi.
E.
Persaingan
dan Strategi Pemenangan Persaingan
Di
dalam proses penetapan harga jual suatu produk, perusahaan hendaknya
mengikuti prosedur yang terdiri dari enam langkah pokok, yaitu memilih sasaran
harga, menentukan permintaan, memperkirakan biaya, menganalisis pesaing,
memilih metode harga dan memilih harga akhir.
Langkah
pertama adalah memilih sasaran harga, seperti misalnya bertahan hidup, maksimalisasi
keuntungan jangka pendek, volume penjualan, permintaan pasar, unggul
dalam pangsa pasar, persaingan, prestise atau status quo.
Perusahaan bertujuan bertahan hidup akan berusaha dengan menurunkan harga. Laba
tidak begitu dipentingkan, selama harga dapat menutupi biaya variabel dan
sebagian biaya tetap. Sasaran ini hanya untuk jangka pendek dan diharapkan
dalam jangka panjang perusahaan.
PT.
Tropica Nucifera Industry dalam strategi
penetapan harga tidak bisa menetapkan harga dari setiap produk yang dihasilkan
perusahaan. Akan tetapi, harga yang ditetapkan disesuaikan dengan produk
dipasaran, karena PT. Tropica Nucifera Industry tergabung dalam asosiasi produk
sejenis dan juga PT. Tropica Nucifera Industry tersebut lebih mementingkan
kualitas produk. PT. Tropica Nucifera Industry menargetkan keuntungan sebesar
30% dari harga pembelian, itu artinya mereka menetapkan strategi harga
menyesuaikan biaya produksi.
F.
Pemasaran
Coco
Power merupakan perusahaan yang menggunakan bahan baku kelapa untuk semua
produknya, misal saja produk yang dibuat dari sabut kelapa yitu dijadikan
sebagai keset dan jok mobil untuk mobil-mobil mewah di luar negeri. Dalam
system pemasaran Coco Power biasanya mengirim produk-produknya ke luar negeri
sebagai bahan setengah jadi yang kemudin diberi merk diluar dan masuk kembali
ke Indonesia dengan harga yang cukup tinggi. Tetapi karena marketing perusahaan
yang kurang mendukung maka produk-produk Coco Power kurang dapat dipasarkan kedalam negeri secara
langsung karena membutuhkan biaya yang cukup tinggi untuk mempromosikan
produk-produk yang dibut oleh Coco Power. Pada saat itu Bapak Bambang selaku
pendiri sekaligus pemilik Coco Power mendapatkan pesanan dari banyak berbagi
Negara, sebab beliau juga mempunyai bnyak relasi di luar, Coco Power pernah mendapatkan
pesanan dari Singapura sebanyak berkisar ratusan buah keset yang masih belum di
beri merk, tetapi pada saat itu justru produk tersebut masuk kembali ke
Indonesia dengan merk dari Singapore dan terjual seharga Rp 80.000- Rp 100.000
yang terjual di pasaran.
Untuk produk lain yang dikirim keluar negeri
adalah produk Tropicana/rokok asap yang dikirim ke Arab dengan harga Rp. 6500 per pack dari perusahaan
Coco Power, produk ini sengaja dibuat oleh perusahaan dengan bungkus yang
menggunakan bahasa arab, karena diminta oleh pemesan.
Untuk produk arang yang terbuat dari batok
kelapa juga sudah dipasarkan ke daerah lokal yitu Indonesia, produk ini telah
banyak digunakn untuk rumah makan, catring dan juga pengusaha makanan lainnya,
produk ini telah dipakai oleh salah satu catring besar yaitu PT. Garuda
Indonesia di adisucipto Yogyakarta. Menurut penjelasn dri pihak perusahaan, pada
saat ini produk-produk dari Coco Power baru bias dipasarkan melalui dari mulut
ke mulut saja, dan juga cara pemasaran dan promosi yang sederhana seperti
mengenalkan produk kepada masyarakat sekitar Yogyakarta dan membuka tempat
untuk kunjungan bagi mahasiswa agar mahasiswa mengetahui produk apa saja yang
dibuat oleh Coco Power dengan bahan baku kelapa. Untuk produk VCO telah banyak
dipasarkan secara lokal dipasaran dan telah beredar di berbagai apotek dan toko
obat.
Secara
garis besar system pemasaran Coco Power masih kurang baik karena belum
memksimalkan promosi kedalam negeri, hanya sebagian saja yang terual dan
dikenal di Indonesia, sebagian lain masih dijual dan dipasarkan kelur negeri
dengan bhn setengah jadi.
G.
Kendala-
kendala dan Solusi
Perusahaan
pernah mengalami kendala dalam pemasaran karena sulitnya memasarkan produk baru
yang dibuat oleh perusahaan Coco Power, serta biaya yang cukup besar untuk
promosi, sehingga perusahaan Coco Power tidak tidak menggunakan promosi yng yng
besar-besaran untuk mengenalkan produknya, tetapi solusinya perusahaan Coco Power
hanya memasarkan produknya dari mulut ke mulut saja. Produk yang dibuat sering
dipasarkn dan dikirim ke luar karena permintaan pesanan dari luar lebih bnyak
di banding di indnesia sendiri, produk yang dibuat adalah produk yang masih
setengah jadi yng dikirim keluar dengan harga jual dari perusahan yang tidak
terlalu tinggi, tetapi pada saat dikirim ke luar negeri tidak jarang produk
tersebut masuk kembali ke Indonesia dengan harga jual yang cuup tinggi yang di
beri merk dari perusahaan di luar, hal ini tentu saja menjadi kendala bagi
perusahaan karena jika produk tersebut lebih dipasarkan kedalam negeri terlebih
dahulu keuntungan yang diterima akan lebih besar dan produknya dapat diakui
sebagai produk asli dari Indonesia, mengapa demikian karena perusahan belum ada
cukup biaya untuk membuat promosi yang besar-besaran di dalam negeri, atau
system marketing yang belum memadai.Perusahaan sedang mengusahakan marketing
dan pemasrn yang lebih baik lgi dimasa yang akan datang.
Bukan
hanya dari sisi pemasaran yang menjadi kendala lainnya adalah kurang memadainya
tempat produksi karena tempat produksi mereka baru sebagian yang dibangun,
sehingga memperlambat proses produksi. Hal ini harus segea ditangani karena
tempat produksi adalah salah satu factor pendukung bagi kemajuan perusahan.
Tempat produksi yang baik adalah yang memenuhi ketentuan-ketentuan tertentu.
Coco Power masih memiliki kapasitas tempat produkksi yang sempit dan kurang
baik bagi karyawan yang bekerja, karena masih buruknya sefty dan keadaan tempat
produksi.
H.
Kebijakan
Pemerintah
Perusahaan
Coco Power tidak akan menjadi sebesar sekarang tanpa usaha keras dari bapak
bambang dan karyawan-karyawan didalamnya, serta bantuan pemaerintah daerah
Yogyakarta, khusussnya dians pertanian dan pendidikan yang selalu memberikan
bantuan baik dari segi materi, kerjasama dalam penyuluhan, usaha- usaha unit
terpadu dan sebagainya. Dalam proses penetapan harga beli kelapa dari petani
sampai pada hasil olahan produk dan aturan- aturan tentang kewirausahan, pemerintah tidak begitu memberikan kesulitan
dimana pemerintah mempercayai sepenuhnya kepada pihak perusahaan bahakn dari
dinas pertanian sendiri merasa senang dan terbantu dengan usaha pengolahaan hasil
kelapa dari perusahaan Coco Power karena dengan begitu akan membantu petani
dalam mengolah dan menambah penghasialan mereka, sedangkan untuk pemasaran
produk dari pihak perusahaan telah memberikan tetapan harga sesuai pasaran dan
etika dalam masyarakat.
Pemerintah
Yogyakarta sangatlah tergantung dan senang dengan hasil dan usaha dari
perusahaan Coco Power sehingga setiap tahunya selalu memberikan bantuan untuk
pengolahan kelapa dan penyuluhan kepada petani khususnya untuk daerah-daerah
terpencil diluar pulau jawa.kebijakan pemerintahnya lebih mengarah pada bantuan
dan kerjasama dinas pertanian terhadap pengolahan dan pemberdayaan masyarakat
khususnya petani kelapa. Untuk meningkatkan kualitas dan kauantitas baik
sumberdaya manusia maupun keahlian dalam berwirausaha, sehingga dapat
mensejahterakan kehidupan petani .
I.
PENUTUP
Dari
pembahasan diatas dapat diambil kesimpulan dan saran sebagai berikut:
A.
Kesimpulan
1. PT.Coco
Power merupakan perusahan yang bergerak di bidang pertaniaan khususnya dalam
pengelolaan dan pengembangan tanaman
kelapa
2. Setiap
usaha yang dibangun atau dirintis atas dasar kerjasama dari berbagai lembaga
dan instansi atas dasar manfaat pembudidayaan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produk.
3. perusahaan memiliki persamaan yaitu dalam
pengolahan produksinya yang sangat memperhatikan tingkat kualitasnya dengan
memanfaatkan sumberdaya alam seefektif dan seefisien mungkin.
4. Perusahan
ini berdiri secara resmi dan di dukung oleh pemerintah dengan tujuan untuk
meningkatkan pendapatan daerah terutama di D.1 Yogyakarta.
5. Dalam
pengembangan produk pertanian terutama pada tanaman kelapa perlu dilakukanya
penyuluhan tentang pengembangan produk sehigga tidak hanya berpacu terhadap
seseorang saja.
B.
Saran
Dari praktikum dan pembahasan Manajemen
Agribisnis yang telah kami lakukan di Coco Power yang ada di kota
Yogyakarta kami memberikan sedikit
saran, yaitu sebagai berikut :
1.
Sebaiknya perusahaan Coco Power harus
dilakukan peremajaan alat sehingga dalam proses produksi agar lebih efektif dan efisien.
2.
Lebih banyak mencari link atau tempat yang
banyak membutuhkan atau menguntungkan sehingga produk dapat laku dan terkenal
baik dalan negeri maupun luar negri
3.
Dalam proses penjualan produk sebaiknya
di utamakan penjualan di dalam negeri karena bila terlalu banyak di ekspor di
luar negeri maka produk akan di tiru atau bahkan diakui oleh Negara lain.
4.
Sistem pengelolaan sumber daya manusia
di dalam perusahaan sebaiknya dikelola lebih baik untuk meningkatkan produksi.
5.
Sebaikya dalam penyediaan bahan produksi
perusaan harus mempuyai lahan sendiri sehingga apabila suatu saat produksi yang
di butuhkan meningkat dan hasil panen petani sedikit maka kebutuhan bahan produksi akan terpenuhi.
DAFTAR
PUSTAKA
Firdaus,
M. 2007. Manajemen Agribisnis.
Edisi Pertama. Jakarta : Bumi Aksara.
Saragih,
Bungaran. 1998. “Kumpulan Pemikiran Agribisnis: Paradigma Baru Pembangunan
Ekonomi Berbasis Pertanian”. Yayasan Persada Mulia Indonesia.
Kompas Cyber Media. 2006. Asap Cair Tempurung
Kelapa sebagai Pengganti Formalin. Situs Web Kompas Cyber Media.
Iwan T Budiarso. 2004. Minyak Kelapa, Minyak
Goreng yang Paling Aman dan Paling Sehat. http://www.wismamas.tk
Situs
Hijau. 2005. Menanti Minuman Berenergi dari Timur. Situs Web Situs
Hijau.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar