LAPORAN PRAKTIKUM DASAR ILMU
LINGKUNGAN
ANALISA AIR

Disusun
oleh :
Nama : Pratiwi R
NIM : H3311024
Prodi : D3 Agribisnis Hortikultura
PROGRAM DIPLOMA III
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Air merupakan senyawa yang mempunyai rumus molekul H2O.
Dalam molekul tersebut, atom oksigen berikatan dengan 2 atom hidrogen dengan
ikatan kovalen. Air bersifat tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau pada
kondisi standar, yaitu pada tekanan 100 KPa (1 bar) dan pada temperatur 273,15
K (0°C). Zat kimia ini merupakan suatu pelarut yang penting, yang memiliki
kemampuan untuk melarutkan banyak zat kimia lainnya, seperti garam-garam, gula,
asam, beberapa jenis gas dan banyak macam molekul organik.
Sumber air yang dapat dimanfaatkan bagi kehidupan
manusia dapat dibedakan menjadi 3 golongan :
1.
Air Angkasa
Merupakan air yang berasal dari atmosfer
yaitu hujan, embun, dan salju. Umumnya kualitas cukup baik, tetapi air angkasa
tersebut, dapat mengakibatkan kerusakan pada logam yaitu timbulnya karat, karena
cenderung asam dengan kandungan nitrat, sulfat dan karbonat yang tinggi.
2.
Air Permukaan
Merupakan air yang berada di permukaan,
umumnya sumber air permukaan merupakan air yang kurang baik untuk langsung
dikonsumsi oleh manusia karena itu perlu ada pengolahan. Misal : air PDAM.
3.
Air Tanah
Merupakan air yang sebagian
terbentuk dari air hujan yang jatuh di permukaan bumi dan sebagian meresap ke dalam
tanah. Sebagai sumber air, terdapat dalam berbagai bentuk yaitu : mata air dan
sumur (sumur gali dan bor). Air tanah memiliki kelebihan yaitu ketiga sumber
air tersebut tidak berdiri sendiri tetapi saling berhubungan dalam suatu siklus
yang disebut daur hidrologi. Siklus air diartikan sebagai pergerakan yg dialami
oleh air yang terdiri dari berbagai peristiwa seperti : evaporasi (penguapan
air), kondensasi (pembentukan awan), presipitasi (jatuhnya air ke bumi), serta
aliran air pada permukaan bumi dan didalam tanah. Jadi siklus hidrologi adalah
akibat panas, awan mendung, daya berat, air hujan jatuh ke bumi, dan air yang dimanfaatkan.
Istilah dalam kimia air, antara lain : 1) Air baku
yaitu air dari badan air yang diolah menjadi air minum dengan cara koagulasi,
pengendapan, penyaringan dan penyucianya. 2) Badan air yaitu tempat dan wadah
diatas permukaan daratan yang berisi dan menghasilkan air yaitu rawa, danau,
sungai, dan waduk. 3) Baku mutu air yaitu batas kadar zat atau bahan pencemar yang
terdapat dalam air untuk tetap berfungsi sesuai dengan golongan peruntukannnya.
4) Air minum yaitu air yang tidak melalui proses pengolahan air yang bisa
langsung dikonsumsi. Digunakan tanpa melalui proses pengolahan dengan memenuhi
syarat fisika, kimia, radioaktif dan mikrobiologi. 5) Air bersih yaitu air yang
harus melalui pengolahan untuk dapat dikonsumsi. Sesuai PP No.20 tahun 1990
sesaui dengan peruntukannya air dapat digolongkan menjadi : Golongan A yaitu
air yang dapat digunakan sebagai air minum secara langsung tanpa melalui
pengolahan, Golongan B yaitu air yang bisa digunakan sebagai bahan baku air
minum, Golongan C yaitu air yang diperuntukkan untuk keperluan industri dan
peternakan, sedangkan Golongan D yaitu air yang diperuntukkan untuk pertanian
dan PLTA.
Penentuan standart kualitas air minum berdasarkan
pertimbangan :
1.
Bahan-bahan
beracun yang bila kadarnya dalam air melebihi batas akan membahayakan kesehatan,
misalnya : timbal, selenium, arsen, kromium, sianida, kadmium dan air raksa.
2.
Bahan-bahan
kimia spesifik yang dapat mempengaruhi kesehatan jika kadarnya dalam air
melebihi batas akan merugikan kesehatan, misalnya : fluoride dan nitrat.
3.
Bahan
kimia/sifat fisik yang mempengaruhi air minum yaitu : Mn, Pb, Zn, Ca, Mg, SO4,
Cl dan Fenol.
4.
Bahan
kimia yang merupakan petunjuk adanya pencemaran yaitu zat organik, BOD, COD, NO2,
dan fosfat.
Kandungan
di dalam air dan pengaruhnya bagi kesehatan :
Warna Endapan
|
Bahan Pencemar
|
Pengaruh Terhadap Kesehatan
|
Hijau
|
Kuprum (Cu), Klorin, Peroksida
|
Penyakit ginjal, sistem saraf pusat,
karsinogenik (penyebab kanker).
|
Hitam
|
Kalsium (Ca) dan Magnesium (Mg)
|
Penyakit batu ginjal dan kencing batu.
|
Putih
|
Almunium, Arsenit, Mucitah (getah), dan Asbestos
|
Penyakit liver (hati), seluruh sistem saraf,
karsinogenik, pembawa virus bakteri algae.
|
Jingga
|
Besi Peroksida
|
Gangguan air seni dan keseimbangan
metabolisme
|
Biru
|
Almunium, Solfat, Fosfat Organik, dan
Pestisida
|
Penyakit liver, ginjal, sistem saraf
|
B.
Tujuan
Tujuan praktikum analisa air adalah untuk mengetahui
kekeruhan apa yang terdapat di dalam air.
C.
Alat
dan Bahan
1. Alat
:
a. 2
buah gelas
b. TDS
(Total Disolve solven)
c. Elektrolisa
2. Bahan
:
a. Air
mineral merk Aqua dalam kemasan gallon
D.
Hasil
Analisa
Kegiatan analisa
air dilakukan pada hari Kamis tanggal 31 Mei 2012, pukul 07.00 WIB di ruang 7
gedung A Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta. Kegiatan
analisa ini dilakukan dibawah bimbingan Ibu Rosati. Analisa air tersebut
dilakukan dengan beberapa jenis sampel air, diantaranya air mineral dengan
berbagai merk, air PAM dan air sumur.
Data
|
TDS
|
Keterangan
|
Aqua galon
|
111
|
Kuning, endapan orange
|
Ultra galon
|
0
|
-
|
Total
|
139
|
Endapan putih
|
Ades
|
110
|
Endapan jingga
|
Air tanah (Baki)
|
314
|
Hijau mengapung diatas permukaan hitam kehijauan
|
Air tanah ( Solo
Baru)
|
295
|
Jingga endapan orange
|
Air gelas Viro
|
6
|
Kuning keorange
|
Air gelas Amidis
|
1
|
Jingga tidak ada endapan
|
Aquaria
|
99
|
Jingga tidak ada endapan
|
Air isi ulang blue
ro
|
0
|
-
|
Air pam
|
462
|
Biru kehijauan
bakteri yang mengapung hitam kehijauan
|
Air pam
|
283
|
Biru bakteri yang
mengapung hijau dan jingga
|
Berdasarkan
analisa yang saya lakukan dengan menggunakan alat TDS (Total Disolve Solvent) pada sampel air mineral merk Aqua dalam
kemasan gallon didapatkan TDS (Total
Disolve Solvent) 111. Hal tersebut menunjukan tingkat kekeruhan air mineral
merk Aqua dalam kemasan gallon sebesar 111. Namun hasil tersebut masih tinggi
bila dibandingkan dengan air Ultra yang mempunyai TDS (Total Disolve Solvent) 0.
Analisa kedua
dilakukan dengan menggunakan alat elektrolisa untuk mengetahui zat apa saja
yang terdapat didalam air. Elektrolisa dilakukan dengan mencelupkan alat
Elektrolisa yang telah tersambung dengan listrik kedalam air selama 2-5 menit.
Dari percobaan tersebut, sampel yang awalnya berwarna putih bening mengalami
perubahan warna menjadi kuning, selain itu juga terdapat benda mengapung
menyerupai endapan berwarna jingga atau orange. Hal tersebut mengindikasikan
dalam air tersebut terdapat bakteri. Berdasarkan tabel yang telah tersaji pada
bagian pendahuluan, dapat kita ketahui bahwa didalam air yang berubah warna
menjadi jingga terdapat zat pencemar Besi Peroksida (FeO2) yang dapat menyebabkan
gangguan air seni dan keseimbangan metabolisme.
Berdasarkan
hasil TDS dan elektrolisa yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa air mineral
merk Aqua dalam kemasan gallon kurang baik untuk dikonsumsi karena zat pencemar
yang terdapat didalamnya dan tingkat kekeruhan yang cukup tinggi. Untuk itu,
dalam kehidupan sehari-hari kita harus lebih cermat dalam menentukan air yang
akan kita konsumsi agar air yang seharusnya dapat memberikan kesehatan justru
akan menyebabkan penyakit. Namun, hal yang lebih penting kita lakukan saat ini
adalah menjaga sumber air dan air-air yang ada dibumi agar tetap bersih dan
aman untuk dikonsumsi tanpa takut akan tercemar oleh mineral-mineral berbahaya.
Lampiran




Tidak ada komentar:
Posting Komentar