Sabtu, 07 Desember 2013

Laporan Analisa Air



LAPORAN PRAKTIKUM DASAR ILMU LINGKUNGAN

ANALISA AIR











Disusun oleh :
Nama          : Pratiwi R
NIM            : H3311024
Prodi : D3 Agribisnis Hortikultura



PROGRAM DIPLOMA III
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
I.      PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang 
Air merupakan senyawa yang mempunyai rumus molekul H2O. Dalam molekul tersebut, atom oksigen berikatan dengan 2 atom hidrogen dengan ikatan kovalen. Air bersifat tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau pada kondisi standar, yaitu pada tekanan 100 KPa (1 bar) dan pada temperatur 273,15 K (0°C). Zat kimia ini merupakan suatu pelarut yang penting, yang memiliki kemampuan untuk melarutkan banyak zat kimia lainnya, seperti garam-garam, gula, asam, beberapa jenis gas dan banyak macam molekul organik.
Sumber air yang dapat dimanfaatkan bagi kehidupan manusia dapat dibedakan menjadi 3 golongan :
1.     Air Angkasa
Merupakan air yang berasal dari atmosfer yaitu hujan, embun, dan salju. Umumnya kualitas cukup baik, tetapi air angkasa tersebut, dapat mengakibatkan kerusakan pada logam yaitu timbulnya karat, karena cenderung asam dengan kandungan nitrat, sulfat dan karbonat yang tinggi.
2.     Air Permukaan
Merupakan air yang berada di permukaan, umumnya sumber air permukaan merupakan air yang kurang baik untuk langsung dikonsumsi oleh manusia karena itu perlu ada pengolahan. Misal : air PDAM.
3.     Air Tanah
Merupakan air yang sebagian terbentuk dari air hujan yang jatuh di permukaan bumi dan sebagian meresap ke dalam tanah. Sebagai sumber air, terdapat dalam berbagai bentuk yaitu : mata air dan sumur (sumur gali dan bor). Air tanah memiliki kelebihan yaitu ketiga sumber air tersebut tidak berdiri sendiri tetapi saling berhubungan dalam suatu siklus yang disebut daur hidrologi. Siklus air diartikan sebagai pergerakan yg dialami oleh air yang terdiri dari berbagai peristiwa seperti : evaporasi (penguapan air), kondensasi (pembentukan awan), presipitasi (jatuhnya air ke bumi), serta aliran air pada permukaan bumi dan didalam tanah. Jadi siklus hidrologi adalah akibat panas, awan mendung, daya berat, air hujan jatuh ke bumi, dan air yang dimanfaatkan.
Istilah dalam kimia air, antara lain : 1) Air baku yaitu air dari badan air yang diolah menjadi air minum dengan cara koagulasi, pengendapan, penyaringan dan penyucianya. 2) Badan air yaitu tempat dan wadah diatas permukaan daratan yang berisi dan menghasilkan air yaitu rawa, danau, sungai, dan waduk. 3) Baku mutu air yaitu batas kadar zat atau bahan pencemar yang terdapat dalam air untuk tetap berfungsi sesuai dengan golongan peruntukannnya. 4) Air minum yaitu air yang tidak melalui proses pengolahan air yang bisa langsung dikonsumsi. Digunakan tanpa melalui proses pengolahan dengan memenuhi syarat fisika, kimia, radioaktif dan mikrobiologi. 5) Air bersih yaitu air yang harus melalui pengolahan untuk dapat dikonsumsi. Sesuai PP No.20 tahun 1990 sesaui dengan peruntukannya air dapat digolongkan menjadi : Golongan A yaitu air yang dapat digunakan sebagai air minum secara langsung tanpa melalui pengolahan, Golongan B yaitu air yang bisa digunakan sebagai bahan baku air minum, Golongan C yaitu air yang diperuntukkan untuk keperluan industri dan peternakan, sedangkan Golongan D yaitu air yang diperuntukkan untuk pertanian dan PLTA.
Penentuan standart kualitas air minum berdasarkan pertimbangan :
1.           Bahan-bahan beracun yang bila kadarnya dalam air melebihi batas akan membahayakan kesehatan, misalnya : timbal, selenium, arsen, kromium, sianida, kadmium dan air raksa.
2.           Bahan-bahan kimia spesifik yang dapat mempengaruhi kesehatan jika kadarnya dalam air melebihi batas akan merugikan kesehatan, misalnya : fluoride dan nitrat.
3.           Bahan kimia/sifat fisik yang mempengaruhi air minum yaitu : Mn, Pb, Zn, Ca, Mg, SO4, Cl dan Fenol.
4.           Bahan kimia yang merupakan petunjuk adanya pencemaran yaitu zat organik, BOD, COD, NO2, dan fosfat.
Kandungan di dalam air dan pengaruhnya bagi kesehatan :
Warna Endapan
Bahan Pencemar
Pengaruh Terhadap Kesehatan
Hijau
Kuprum (Cu), Klorin, Peroksida
Penyakit ginjal, sistem saraf pusat, karsinogenik (penyebab kanker).
Hitam
Kalsium (Ca) dan Magnesium (Mg)
Penyakit batu ginjal dan kencing batu.
Putih
Almunium, Arsenit, Mucitah (getah), dan  Asbestos
Penyakit liver (hati), seluruh sistem saraf, karsinogenik, pembawa virus bakteri algae.
Jingga
Besi Peroksida
Gangguan air seni dan keseimbangan metabolisme
Biru
Almunium, Solfat, Fosfat Organik, dan Pestisida
Penyakit liver, ginjal, sistem saraf
B.    Tujuan
Tujuan praktikum analisa air adalah untuk mengetahui kekeruhan apa yang terdapat di dalam air.
C.    Alat dan Bahan
1.   Alat :
a.   2 buah gelas
b.   TDS (Total Disolve solven)
c.   Elektrolisa
2.   Bahan :
a.  Air mineral merk Aqua dalam kemasan gallon

D.    Hasil Analisa
Kegiatan analisa air dilakukan pada hari Kamis tanggal 31 Mei 2012, pukul 07.00 WIB di ruang 7 gedung A Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta. Kegiatan analisa ini dilakukan dibawah bimbingan Ibu Rosati. Analisa air tersebut dilakukan dengan beberapa jenis sampel air, diantaranya air mineral dengan berbagai merk, air PAM dan air sumur.
Data
TDS
Keterangan
Aqua galon
111
Kuning, endapan orange
Ultra galon
0
-
Total
139
Endapan putih
Ades
110
Endapan jingga
Air tanah (Baki)
314
Hijau mengapung diatas permukaan hitam kehijauan
Air tanah ( Solo Baru)
295
Jingga endapan orange
Air gelas Viro
6
Kuning keorange
Air gelas Amidis
1
Jingga tidak ada endapan
Aquaria
99
Jingga tidak ada endapan
Air isi ulang blue ro
0
-
Air pam
462
Biru kehijauan bakteri yang mengapung hitam kehijauan
Air pam
283
Biru bakteri yang mengapung hijau dan jingga
Berdasarkan analisa yang saya lakukan dengan menggunakan alat TDS (Total Disolve Solvent) pada sampel air mineral merk Aqua dalam kemasan gallon didapatkan TDS (Total Disolve Solvent) 111. Hal tersebut menunjukan tingkat kekeruhan air mineral merk Aqua dalam kemasan gallon sebesar 111. Namun hasil tersebut masih tinggi bila dibandingkan dengan air Ultra yang mempunyai TDS (Total Disolve Solvent) 0.
Analisa kedua dilakukan dengan menggunakan alat elektrolisa untuk mengetahui zat apa saja yang terdapat didalam air. Elektrolisa dilakukan dengan mencelupkan alat Elektrolisa yang telah tersambung dengan listrik kedalam air selama 2-5 menit. Dari percobaan tersebut, sampel yang awalnya berwarna putih bening mengalami perubahan warna menjadi kuning, selain itu juga terdapat benda mengapung menyerupai endapan berwarna jingga atau orange. Hal tersebut mengindikasikan dalam air tersebut terdapat bakteri. Berdasarkan tabel yang telah tersaji pada bagian pendahuluan, dapat kita ketahui bahwa didalam air yang berubah warna menjadi jingga terdapat zat pencemar Besi Peroksida  (FeO2) yang dapat menyebabkan gangguan air seni dan keseimbangan metabolisme.
Berdasarkan hasil TDS dan elektrolisa yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa air mineral merk Aqua dalam kemasan gallon kurang baik untuk dikonsumsi karena zat pencemar yang terdapat didalamnya dan tingkat kekeruhan yang cukup tinggi. Untuk itu, dalam kehidupan sehari-hari kita harus lebih cermat dalam menentukan air yang akan kita konsumsi agar air yang seharusnya dapat memberikan kesehatan justru akan menyebabkan penyakit. Namun, hal yang lebih penting kita lakukan saat ini adalah menjaga sumber air dan air-air yang ada dibumi agar tetap bersih dan aman untuk dikonsumsi tanpa takut akan tercemar oleh mineral-mineral berbahaya.


Lampiran
DSC05109.JPG












DSC05100.JPG
DSC05102.JPG











Tidak ada komentar:

Posting Komentar